Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, PMM 78 UMM Libatkan Warga Jadikan Kompos

pembuatan kompos

Modernis.co, Pasuruan – Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa  (PMM) Bhaktiku Negeri merupakan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM). Kegiatan PMM ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Salah satunya PMM kelompok 78 gelombang 8 melakkukan serangkaian kegiatan berupa pembuatan sampah menjadi kompos di Desa Glagahsari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 19 Januari 2024-19 Februari 2024.

Ketua PMM 78 Qurrota Akyun mengatakan pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang cara pembuatannya cukup mudah dan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pupuk ini ada disekitar kita. Pupuk kompos ini juga dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah tentang pembuangan sampah rumah tangga.

“Dapat kita ketahui bahwa sampah rumah tangga seperti sisa makanan dan sampah dapur dapat dengan mudah membusuk, sehingga membuat lingkungan sekitar bau dan dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit. Oleh karna itu kami berusaha memberikan solusi pada warga sekitar untuk mengelola sampah dapur agar lebih bermanfaat. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah ibu-ibu rumah tangga di RT 03 RW 05,” terangnya, Jumat, (23/02/2023).

Ia menambahkan pelatihan pembuatan pupuk kompos bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengolahan sampah organik seperti sampah rumah tangga dan daun kering menjadi produk yang bermanfaat untuk tanaman serta mengajarkan masyarakat cara membuat pupuk kompos dengan benar.

Senada dengan Qurrota, salah satu anggota PMM Feby Ayu Fatimah mengatakan selama pelatihan, masyarakat dikenalkan mengenai kompos dan cara pembuatannya beserta dengan bahan-bahan yang dipakai untuk membuatnya. Masyarakat juga diajak untuk mencoba langsung membuat kompos mulai dari pemilahan sampah, pencacahan sampah organik serta pencampuran bahan-bahan (EM4 pertanian, molase, air) untuk pembuatan pupuk kompos dengan proporsi yang tepat.

“Setelah itu bersama-sama kami menunggu proses pembusukan yang diperlukan untuk menjadikan sampah-sampah tadi menjadi pupuk organik. Sehingga saat pupuk telah selesai dapat bermanfaat bagi warga sekitar,” ucapnya.

Salah satu masyarakat Dusun Glatik, Desa Glagahsari memberikan kesan dan pesan atas kegiatan pembuatan kompos ini “Adanya kegiatan ini, sampah dapur jadi lebih bermanfaat dan bisa menghemat pengeluaran untuk membeli pupuk, karena pupuk kompos yang sudah jadi bisa dipakai sendiri.” tuturnya.

“Pelatihan pembuatan pupuk kompos ini memberikan kemampuan pada masyarakat tentang cara  memanfaatkan sampah daun kering dan sampah dapur menjadi hal yang lebih bermanfaat,” pungkasnya.  

Anggota PMM kelompok 78 gelombang 8 terdiri dari Qurrota Akyun (Ketua Kelompok), Feby Ayu Fatimah (Sekretaris), Mawar Vinola Mujiarko Putri (Humas), Eka Faizzatul Maulida (PDD) dan Syahda Ramadhan (Bendahara) yang berasal dari program studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) serta Chalimatuz Sa’diyah, SE., MM. sebagai Dosen Pembimbing (DPL). (SR)

Redaksi
Redaksi

Mari narasikan pikiran-pikiran anda via website kami!

Related posts

Leave a Comment